Cemara Gunung

Daunmu rapi meneduhkan, menunduk dan senyap
Angin menerpamu di senja temaram
Langit merah semburat, diam, senyap
Tubuhmu tegak seakan kuat menanantang takdir

Satu akarmu nampak menggeliat dari tanh yang berumput
Mengapa akarmu menampakkan diri ?
Bukankah kau dulu sudah bersumpah
Akan menelan tiap getir dan pahitnya hidup

Ataukah kehidupan telah mengalahkanmu ?
Ataukah matahari terlampau keras menyapamu ?
Ataukah angin terlalu keras menyapamu ?
Ataukah hujan terlalu keras menyiramimu
Ataukah petir ?
Ah...bukankah kau pernah menantang petir untuk menyambarmu ?
Ah...bukankah dahulu kau pongah berkata aka tetap diam apapun yang terjadi ?
Ataukah semuanya tak lagi ada ?

Aku masih ingat, bagaimana beberapa tubuh dan kepala
Rebah dan kadang tengadah ditubuhmu
Menangis, menjerit bahkan kadang berteriak
Bahkan kau relakan tubuhmu kadang dipukul tanpa tau salahmu

Cemara gunung dimana tabahmu ?
Dimana kata "tabah sampai akhir" yang kau ambil dari Wanadri
Dimana sombongmu saat kau dengan nanar mengatakan sajak Pipit Nurfidha
Haruskah Kubacakan lagi ?

"Diatas segalanya aku sangat menghormati orang lain."
"Bagiku kejujuran yang menyakitkan lebih baik dari pada indah tapi bohong"
"Bagiku, sakit adalah tanda bahwa kita masih hidup"

Masih ingatkah kau kalimat kalimat itu ?
Masih ingatkah kau ?
Buka telingamu ?
Kenapa kau pura-pura terisak ?
Tulikah engkau pohon ......!!!!

Batu Kinyang 2, 05 mei 2018
teriring Because of You, Kelly Clarkson

Post a Comment

0 Comments